Archive for 07/01/2011 - 08/01/2011
Sok Tahu
On Jumat, 22 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Hitam bukuku, hitam rambutku, hitam mataku, hitam semuanya.
Depresi, kata mereka.
Padahal aku cuma suka saja.
Depresi, kata mereka.
Padahal aku cuma suka saja.
Tidak Ada Kebetulan
On Kamis, 21 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Aku menoleh:
Jam 23:23
Hm. Selalu saja begitu.
Jam 23:23
Hm. Selalu saja begitu.
Gamang
On Jumat, 08 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Tiba-tiba, sekujur tubuhku terasa kaku dan dingin. Aku lupa semua masalahku yang lain; saat ini yang ada hanya aku dan jembatan berlantai kaca di hadapanku. Langkah pertama sangat sulit.
Gamang.
Gamang.
Manusia adalah Mahkluk Sosial
On Kamis, 07 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Hari ini masih belia, baru pukul enam sore--atau kalau di jam bulek: pukul delapan belas--tapi aku sudah kembali ke kamar kos, tidak tahu mau melakukan apa. Maka aku duduk manis di tempat tidurku. Tidak cukup bernafsu untuk mengunyah sesuatu, tidak berniat membaca buku.
Sepi sekali. Aku hanya mendengar bunyi cak, cak, cak.
Temanku cuma cicak.
Sepi sekali. Aku hanya mendengar bunyi cak, cak, cak.
Temanku cuma cicak.
Aku dan Sahabat
On Rabu, 06 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Aku sedang duduk sendirian ketika dua orang itu lewat di depanku: dua siswi SMP. Yang satu tinggi dan hitam, yang satu lagi gendut dan putih. Mereka mengobrol dengan seru, disertai ledakan tawa dan cekikik berfrekuensi tinggi.
Aku sedang makan sendirian di kantin ketika kulihat segerombolan mahasiswa mengobrol dengan serunya dan merangkul satu sama lain layaknya keluarga. Mereka duduk melingkar di sebuah meja besar dan makan sambil bercanda-canda, sampai butiran nasi berjatuhan dari mulut dan hidung mereka dan seseorang tersedak.
Aku sedang belajar sendirian di kamar,
...ketika aku sadar bahwa hanya tembok putih inilah sahabatku yang paling setia.
Aku sedang makan sendirian di kantin ketika kulihat segerombolan mahasiswa mengobrol dengan serunya dan merangkul satu sama lain layaknya keluarga. Mereka duduk melingkar di sebuah meja besar dan makan sambil bercanda-canda, sampai butiran nasi berjatuhan dari mulut dan hidung mereka dan seseorang tersedak.
Aku sedang belajar sendirian di kamar,
...ketika aku sadar bahwa hanya tembok putih inilah sahabatku yang paling setia.
Ada Zat Apa Saja di Rambutku
On Minggu, 03 Juli 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
No Comments
Bau:
Rokok.
Asap knalpot.
Asap sate.
Bensin.
Maka aku pulang lalu keramas.
Rokok.
Asap knalpot.
Asap sate.
Bensin.
Maka aku pulang lalu keramas.
Cabikan
-
“Wiiiinaaaaa!” Bahkan sebelum dia berteriak begitu, aku sudah bisa merasakan kehadirannya dari ujung lorong. Aku selalu bisa membaui aro...
-
"Selamat ulang tahun, Anya...!" Anya terdiam sejenak; dengan kaget memandang belasan wajah-wajah familiar dengan senyuman membeku-...
-
Sore itu, dua orang anak berambut cokelat berjalan pulang ke rumahnya--kakaknya yang perempuan rambutnya lebih terang, dan adiknya yang laki...
-
Ada roti manis dan biskuit keju di lemari, serta sekartun besar susu cokelat di kulkas. Aku mengambil semuanya itu dan memasukkannya ke dala...
-
Tolong aku. Kadang, kalau aku sedang duduk sendirian di kelas dan tidak benar-benar memikirkan apapun, aku melamun dan aku dapat mendengar s...
-
"Jadi, bagaimana kamu bilang cinta ke dia?" Matahari dan bekas-bekasnya sudah tidak kelihatan lagi. Cahaya di perpustakaan tua ini...
-
Kamar Julian tidak pernah rapi--kecuali selama beberapa hari, yang berlangsung kira-kira enam bulan sekali. Karena, kira-kira enam bulan sek...
-
Dan hari ini pun sama. Dia masih tidak menyapaku. Padahal aku sudah memaksakan diri bangun jam enam pagi, untuk dapat berangkat jam setengah...
-
Min itu temanku, yang sedang duduk di depanku, dengan latar yang berjalan terus. Sekarang aku bisa melihat ujungnya monumen nasional yang em...
-
"Fiftitty dallas." Mirna mengernyit selama sepersekian detik, memandang Cina di hadapannya. Si Cina balas menatap. Tak bergeming d...
Search
Nomina Insan
- Gavrila Ramona Menayang
- jong selebes, murid-Nya yang kinasih, duapuluh satu, mahasiswi arsitektur, tukang sketsa, tukang cerita, penata amatir, penyuka buah dan jajanan, pengguna aktif bahasa Indonesia