Pak Soesilo
On Kamis, 07 April 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
Reply
Aku memandang wajah tua itu. Rambutnya kelabu--perak, agar lebih dramatis--dan garis-garis di wajahnya turun. Matanya masih berbicara banyak; ia belum mati. Tapi, oh, raganya. Raganya seperti sudah siap dibedaki, diberi jas rapi, diminyaki, lalu di masukkan ke kotak dua kali satu.
Berhenti acuh sejenak akan apapun yang dia katakan dan aku mulai berimajinasi. Aku kaget, imajinasiku yang ini seperti nyata. Kulit-kulitnya yang turun perlahan naik. Perutnya yang buncit menjadi rata. Ia meninggi sedikit. Rambutnya hitam lagi.
Aku habiskan waktu untuk membayangkan Pak Soesilo kembali muda lagi.
Berhenti acuh sejenak akan apapun yang dia katakan dan aku mulai berimajinasi. Aku kaget, imajinasiku yang ini seperti nyata. Kulit-kulitnya yang turun perlahan naik. Perutnya yang buncit menjadi rata. Ia meninggi sedikit. Rambutnya hitam lagi.
Aku habiskan waktu untuk membayangkan Pak Soesilo kembali muda lagi.
Cabikan
-
“Wiiiinaaaaa!” Bahkan sebelum dia berteriak begitu, aku sudah bisa merasakan kehadirannya dari ujung lorong. Aku selalu bisa membaui aro...
-
"Selamat ulang tahun, Anya...!" Anya terdiam sejenak; dengan kaget memandang belasan wajah-wajah familiar dengan senyuman membeku-...
-
Sore itu, dua orang anak berambut cokelat berjalan pulang ke rumahnya--kakaknya yang perempuan rambutnya lebih terang, dan adiknya yang laki...
-
Ada roti manis dan biskuit keju di lemari, serta sekartun besar susu cokelat di kulkas. Aku mengambil semuanya itu dan memasukkannya ke dala...
-
Tolong aku. Kadang, kalau aku sedang duduk sendirian di kelas dan tidak benar-benar memikirkan apapun, aku melamun dan aku dapat mendengar s...
-
"Jadi, bagaimana kamu bilang cinta ke dia?" Matahari dan bekas-bekasnya sudah tidak kelihatan lagi. Cahaya di perpustakaan tua ini...
-
Kamar Julian tidak pernah rapi--kecuali selama beberapa hari, yang berlangsung kira-kira enam bulan sekali. Karena, kira-kira enam bulan sek...
-
Dan hari ini pun sama. Dia masih tidak menyapaku. Padahal aku sudah memaksakan diri bangun jam enam pagi, untuk dapat berangkat jam setengah...
-
Min itu temanku, yang sedang duduk di depanku, dengan latar yang berjalan terus. Sekarang aku bisa melihat ujungnya monumen nasional yang em...
-
"Fiftitty dallas." Mirna mengernyit selama sepersekian detik, memandang Cina di hadapannya. Si Cina balas menatap. Tak bergeming d...
Search
Nomina Insan
- Gavrila Ramona Menayang
- jong selebes, murid-Nya yang kinasih, duapuluh satu, mahasiswi arsitektur, tukang sketsa, tukang cerita, penata amatir, penyuka buah dan jajanan, pengguna aktif bahasa Indonesia