(ini bukan fiksi, sih)

On Jumat, 14 Oktober 2011 / By Gavrila Ramona Menayang / Reply
Setelah melihat beribu masa kecil diganti dengan acara rutin mengamen di jalan, borok dan cacat meminta-minta, pengemis yang bandel dan jago main peran, bencong, pelacur, serta kekayaan alam nusantara yang buat sia-sia,

Bisa, aku, berkomentar tulus dan menyentuh. Bisa, aku, berhenti untuk mereka sekali-kali, sekadar mengobrol atau memberi sedekah. Bisa, aku, menangis haru seiring dengan lagu latar di sebuah dokumenter yang dibuat dengan lihai,

Tapi kuputuskan hatiku terlalu kecil untuk melakukan lebih dari itu.

Tuhan, aku minta hati-Mu.

(...tapi ini bukan fiksi, sih)

Reply