Tukang Kuntit

On Jumat, 12 Agustus 2011 / By Gavrila Ramona Menayang / Reply
Rumah kosong seperti biasa ketika Tiara pulang. Setelah meletakkan ranselnya dengan sembarangan, ia membuka pintu kulkas dan mengambil sepotong kue sisa ulang tahun adiknya tadi malam, dan langsung terbang ke kamarnya. Ke singgasananya.

Kamar berukuran enam kali empat setengah meter itu benar-benar menggambarkan Tiara. Didominasi dengan warna kuning muda, sebuah gitar pemberian ayahnya, beberapa komik Jepang, dan beberapa novel berbahasa Indonesia. Di tempat inilah Tiara biasa mengurung dirinya, kalau memang tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan. Ia akan duduk di kursinya yang nyaman, menghadap ke monitor laptopnya dan tenggelam di sana.

Hari ini pun sama.

Karena tidak ada lain yang bisa diajaknya mengobrol, dihampirinya situs yang ia datangi hampir tiap hari dan diketiknya sebuah nama. Search. Muhammad Mukti... Mukti Reza... Adi Mukti... Bukan, bukan... Mukti Halim, bukan... Hmm... Nah, ini dia! Ah, fotonya tidak bisa dilihat, tapi wall-nya bisa. Dengan rajin ia mengeklik: Older posts, older posts, older posts. Oh, ada link ke tumblrnya! Wah, ternyata hari Selasa kemarin dia mulai membaca Nagabumi 1. Seru, nggak, ya? Sepertinya seru juga...

***

“ You're so cool. Mr Empty Backpack.”

“You know about my backpack?”

“I Googled you.”

“You did?”

“It's what us modern girls do when we have a crush.”

//Up in the Air

***

“Tiara,” sebuah suara bariton menegur.

“Eh, Mukti,” dibalas dengan kasual. “Kok belum balik lu?”

“Nantilah. Mager.”

Percakapan berlanjut; basa-basi bertumbuh menjadi lelucon dan berkembang menjadi tukar pendapat.

“Menurut gue sih dia asyik,” komentar Tiara tentang seorang guru baru. “PR-nya aja disuruh baca buku.”

“Iya, sih,” Mukti mengangguk. “Tapi bukunya kayak gitu... Kalo asyik sih, gue oke.”

“Eh, Nagabumi bagus, nggak?” celetuk Tiara.

Ada sesuatu di matanya—suatu kesadaran—sebelum menjawab pelan, “Bagus...”

Hening.

Penyesalan muncul di pihak satu, asumsi di pihak lain.

Salah siapa? Penguntitan hanya sejauh sebuah klik.

Reply