Puas?

On Minggu, 08 Mei 2011 / By Gavrila Ramona Menayang / Reply
Anna menyalakan televisi tanpa niat. Lalu duduk di hadapannya, mengunyah semprong tanpa selera dan menonton dengan tidak antusias. Entah kenapa yang dipertontonkan adalah sebuah pertandingan tinju.

Buk!
Bak!
Das!

Anna tidak mengernyit, tidak meringis. Ia hanya diam dan mengamati tanpa ekspresi yang berarti.

Buk!
Buk!

Ia menonton tinju melayang dan orang terpojok. Ia membayangkan itu dia yang meninju dan itu kakaknya yang terpojok.

Das!

Ia memukul kakaknya dengan tidak memberi jeda. Tidak ada kesempatan bagi kakaknya. Kanan, kiri, kanan. Kakaknya hanya sebisa mungkin melindungi wajahnya dan Anna terus meninju. Sarung tinjunya yang biru menghantam tiap bagian tubuh kakaknya. Ia terpojok. Anna terus menyerang.

Buak!

Kakaknya terjatuh dengan bunyi yang keras. Wasit menghampiri. Habis sudah. Kakaknya tidak sanggup bangun lagi. Wasit mengangkat tangan Anna yang capai dan menyatakan kemenangannya. Tepuk tangan memenuhi tempat itu dan teman-temannya melompati ring untuk memberinya selamat.

"Anna! Kita mau pergi nih, kunciin pintu depan, Na!"

"Ya, ya."

Anna mematikan televisi dan menghabiskan gigitan terakhirnya. Lalu ia keluar.

Ia tidak tahu ini perasaan apa--mungkin ini rasa puas.

Reply