On Senin, 31 Januari 2011 /
By Gavrila Ramona Menayang /
Reply
Dua tahun yang lalu, Rima membeli sebuah kacamata merah. Bukan gagangnya yang merah, tapi kacanya. Seperti kalau kacamata hitam juga kacanya yang hitam. Sampai sekarang, kacamata itu adalah salah satu benda favoritnya. Rima akan memakainya saat ia bosan dan butuh hiburan tapi ingin sendirian. Ia akan berjalan-jalan (mungkin keliling kompleks perumahannya, mungkin keliling Bandung) sambil mengenakan kacamata merahnya itu.
Maka,
daun pohon terlihat merah dan rantingnya jua,
orang-orang berkulit merah dan bajunya serupa,
rumah-rumah dicat merah dari atas sampai lupa,
mobil-mobil berwarna merah sampai ke jalanannya juga.
Rima akan terus berjalan, melalui jalan-jalan yang biasa dia lalui; hanya sekarang dengan warna merah. Rima tersenyum. Senyumnya merah. Yang disenyumi juga merah.
catatantambahan: lagilagilupakasihjudul
Maka,
daun pohon terlihat merah dan rantingnya jua,
orang-orang berkulit merah dan bajunya serupa,
rumah-rumah dicat merah dari atas sampai lupa,
mobil-mobil berwarna merah sampai ke jalanannya juga.
Rima akan terus berjalan, melalui jalan-jalan yang biasa dia lalui; hanya sekarang dengan warna merah. Rima tersenyum. Senyumnya merah. Yang disenyumi juga merah.
catatantambahan: lagilagilupakasihjudul
Cabikan
-
“Wiiiinaaaaa!” Bahkan sebelum dia berteriak begitu, aku sudah bisa merasakan kehadirannya dari ujung lorong. Aku selalu bisa membaui aro...
-
"Selamat ulang tahun, Anya...!" Anya terdiam sejenak; dengan kaget memandang belasan wajah-wajah familiar dengan senyuman membeku-...
-
Sore itu, dua orang anak berambut cokelat berjalan pulang ke rumahnya--kakaknya yang perempuan rambutnya lebih terang, dan adiknya yang laki...
-
Ada roti manis dan biskuit keju di lemari, serta sekartun besar susu cokelat di kulkas. Aku mengambil semuanya itu dan memasukkannya ke dala...
-
Tolong aku. Kadang, kalau aku sedang duduk sendirian di kelas dan tidak benar-benar memikirkan apapun, aku melamun dan aku dapat mendengar s...
-
"Jadi, bagaimana kamu bilang cinta ke dia?" Matahari dan bekas-bekasnya sudah tidak kelihatan lagi. Cahaya di perpustakaan tua ini...
-
Kamar Julian tidak pernah rapi--kecuali selama beberapa hari, yang berlangsung kira-kira enam bulan sekali. Karena, kira-kira enam bulan sek...
-
Dan hari ini pun sama. Dia masih tidak menyapaku. Padahal aku sudah memaksakan diri bangun jam enam pagi, untuk dapat berangkat jam setengah...
-
Min itu temanku, yang sedang duduk di depanku, dengan latar yang berjalan terus. Sekarang aku bisa melihat ujungnya monumen nasional yang em...
-
"Fiftitty dallas." Mirna mengernyit selama sepersekian detik, memandang Cina di hadapannya. Si Cina balas menatap. Tak bergeming d...
Search
Nomina Insan
- Gavrila Ramona Menayang
- jong selebes, murid-Nya yang kinasih, duapuluh satu, mahasiswi arsitektur, tukang sketsa, tukang cerita, penata amatir, penyuka buah dan jajanan, pengguna aktif bahasa Indonesia
Kintaka
-
▼
2011
(139)
-
▼
Januari
(29)
- Dua tahun yang lalu, Rima membeli sebuah kacamata ...
- Dona berdiri di tengah-tengah jalanan yang ramai; ...
- Presisi
- (saya lupa)
- Tenang: Kisah Dadi Suhardja dan Tigapuluh Dua Anak...
- Putih
- Keluar ke Luar
- Tolong aku.Kadang, kalau aku sedang duduk sendiria...
- Sok Saja Sih
- Gemas
- Seandainya
- Kenapa Dia Senang Sekali Mendapat Anak Perempuan
- Dari Atas Pohon di Samping Danau
- laripagi
- BRUK! PRAK! BYAR!
- Merah
- Tante Lori
- Malik Bikin Lirik
- Khayal
- Abang
- Benar-Benar Sunyi Senyap
- BALI
- Penyesalan
- Cerita Malaikat Kaca
- dia diam
- Ujian Sudah Selesai
- Ibu dan/and Dad
- Telepon
- Emi Bercermin
-
▼
Januari
(29)